Istilah "Nusantara" telah lama menggema dalam sejarah bangsa Indonesia, merujuk pada kepulauan yang terbentang luas di antara dua benua, Asia dan Australia. Kata ini sarat makna, mencerminkan kekayaan budaya, geografi, dan sejarah panjang bangsa.
Akar Kata dan Munculnya Nusantara
Kata "Nusantara" berasal dari bahasa Sansekerta, terdiri dari dua suku kata: "nusa" yang berarti pulau dan "antara" yang berarti di antara. Dalam Prasasti Parahyangan (1336 M) yang ditemukan di Kawali, Jawa Barat, istilah "Nusantara" pertama kali tercatat. Prasasti ini merupakan peninggalan Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit, yang memuat sumpah Patih Gajah Mada untuk mempersatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah panjinya.
Meskipun Patih Gajah Mada sering dikaitkan dengan pencetus istilah "Nusantara", beberapa sejarawan berpendapat bahwa kata ini telah digunakan jauh sebelum era Majapahit. Bukti arkeologi menunjukkan penggunaan istilah "nusa" dan "antara" dalam prasasti-prasasti sebelumnya, seperti Prasasti Munggu (927 M) di Bali dan Prasasti Canggal (732 M) di Jawa Tengah.
Nusantara dalam Konteks Sejarah
Pada masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, istilah ini digunakan untuk merujuk pada wilayah di luar Jawa, yang dianggap sebagai pusat kekuasaan. Jawa dikenal sebagai "Negara Agung", sedangkan wilayah di luarnya, termasuk Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua, disebut "Nusantara". Pembagian ini didasari pada perbedaan budaya dan politik antara Jawa dan wilayah lain.
Seiring waktu, makna "Nusantara" berkembang. Di masa penjajahan Belanda, istilah ini digunakan untuk merujuk pada seluruh wilayah Hindia Belanda, termasuk Jawa dan luar Jawa. Penggunaan ini mencerminkan ambisi Belanda untuk menyatukan wilayah yang beragam di bawah cengkeraman kolonialisme.
Nusantara di Era Modern
Setelah kemerdekaan Indonesia, istilah "Nusantara" tetap digunakan, meskipun istilah "Indonesia" menjadi nama resmi negara. "Nusantara" digunakan sebagai sinonim untuk Indonesia, dengan makna yang lebih luas dan mendalam. Istilah ini melampaui batas geografis dan politik, merujuk pada kesatuan budaya, sejarah, dan identitas bangsa Indonesia.
Nusantara dan Ibu Kota Baru
Baru-baru ini, istilah "Nusantara" kembali mencuat dalam wacana nasional dengan terpilihnya nama "Nusantara" sebagai nama ibu kota baru Indonesia. Pemilihan nama ini bukan hanya sebuah simbol, tetapi juga mencerminkan visi dan misi pemerintah untuk membangun ibu kota yang mencerminkan identitas dan persatuan bangsa.
Kesimpulan
Istilah "Nusantara" memiliki makna yang kaya dan kompleks, mencerminkan perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia. Dari prasasti kuno hingga ibu kota baru, "Nusantara" menjadi pengingat akan kesatuan budaya, geografi, dan sejarah yang mempersatukan bangsa Indonesia. Memahami sejarah nama "Nusantara" berarti memahami identitas bangsa dan menapaki jalan menuju masa depan yang gemilang.
Sumber:
* https://en.wikipedia.org/wiki/Nusantara
* https://id.wikipedia.org/wiki/Nusantara
* https://nasional.tempo.co/read/1551404/asal-usul-istilah-nusantara-nama-calon-ibu-kota-negara
* https://www.blibli.com/friends/blog/asal-usul-kata-nusantara/